Senin, 14 November 2011

Cerpen: Tujuh

Pada suatu hari, disebuah desa terpencil nun jauh disana terdapat keluarga petani yang baru saja melahirkan seorang putera yang diberi nama Tujuh. Ketika beberapa tahun kemudian ia menginjak umur 17 tahun. Ia sering di ejek oleh teman-temannya karena memiliki nama unik tersebut. Pada suatu saat ia pergi ke sebuah hutan yang terkenal angker. Disana Tujuh berdoa kepada dewa, dan dewa pun menghampirinya.

Dewa berkata: “Mengapa kamu menangis sendirian disini?”

Tujuh pun membalas: “ Saya sudah muak , teman-teman saya mengolok-olok saya karena nama saya unik”.
Dewa:” Jadi, apa yang harus saya lakukan untuk membuat kamu tidak menangis lagi?”

Tujuh: “ Saya ingin Dewa memberikan mereka hukuman bagi yang memanggil nama saya’Tujuh’”.

Dewa : “ Hukuman apa itu?”.

Tujuh: “ terserah Dewa saja “.

Dewa : “Baiklah, saya akan memberikan hukuman bagi yang memanggil kamu dengan nama ‘Tujuh’ ia akan buang air seketika.”

Tujuh: “ Baiklah Dewa, Terima kasih telah mengabulkan permintaanku”.
Tujuh pun pulang ke desanya, setelah ia kembali banyak yang menyapanya, kemudian warga yang memanggilnya Tujuh ia buang air seketika. Tujuh pun puas Doanya dikabulkan oleh Dewa.

Suatu saat ia sakit, ia langsung dibawa ke Rumah sakit , Di Rumah sakit dokter pun bertanya “ Siapakah nama pasiennya?”

Temannya menjawab: “ Setelah angka 6 dokter”. Dokter pun bingung, ia menanyakan ke teman yang satu lagi, “Siapa nama pasien yang sakit?”.

Teman yang satu lagi menjawab: “Sebelum angka 8 dokter”. Dokter pun menyimpulkan : “ Oh, jadi nama pasiennya Tujuh ya?” dan dokter itu pun buang air seketika.
Temanya Tujuh pun memberi tahu dokter : “Makanya,saya tidak berani memberi tahu nama dia, karena akibatnya seperti itu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar